Plastik telah menjadi anugerah bagi kehidupan sehari-hari. Dengan banyaknya manfaat yang dimiliki, kini maraknya plastik menjadi kebutuhan sehari-hari. Dengan pertumbuhan produksi yang pesat, masyarakat dianggap remeh. Membuang sampah sembarangan telah menyebabkan polusi besar baik di laut maupun di daratan.
Berdasarkan penelitian dan laporan, hampir 8 juta metrik ton plastik keluar dari lautan. incinerator sampah , kelompok, dan bahkan pemerintah untuk mengambil partisipasi aktif dalam proses pengelolaan sampah . Untuk mencegah ancaman serius terhadap ekologi, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencari alternatif pengganti plastik.
Bagaimana cara mencari alternatif pengganti plastik?
● Penggunaan Wadah yang Dapat Digunakan Kembali
● Tidak menggunakan botol atau kaleng plastik sekali pakai
● Promosikan Rami dan kantong kertas
● Menggunakan tempat sampah yang berbeda untuk memilah sampah
● Mendaur ulang limbah yang dapat terbiodegradasi
Banyak negara, serta beberapa wilayah di India, enggan menggunakan Bambu sebagai alternatif terbaik pengganti plastik. Tersedia secara luas di seluruh belahan dunia, Bambu memiliki keserbagunaan dan manfaat yang bermanfaat. Dijuluki sebagai “emas hijau”, Bambu merupakan material ramah lingkungan. Gunakan kembali, perbarui, dan daur ulang – tiga R dapat didefinisikan dengan baik dalam proses pengelolaan sampah.
Mengapa Bambu disebut “emas hijau”?
● Bambu merupakan anugerah alam yang bersifat antibakteri dan antijamur alami
● Menumbuhkan pucuk yang panjang dan berongga tidak memerlukan pestisida atau pupuk apa pun
● Pertumbuhan kembali pucuk yang panjang ini lebih mudah pada masa panen 3 sampai 5 tahun
● Tunas ini tahan lama dan tidak perlu ditanam kembali.
● Bambu secara alami membangun kembali tanah yang terkikis, menghasilkan 35% lebih banyak oksigen di lingkungan.
● Bahan yang sudah lama dapat didaur ulang dapat ditanam di lingkungan mana pun – India, Tiongkok, Amerika Selatan, Afrika, dan Amerika Serikat.
Apakah keputusan bijak memilih Bambu dibandingkan plastik?
● Setiap hari, portal berita memuat berita lain tentang bagaimana sampah plastik telah menjadi ancaman terhadap lingkungan. Lebih dari satu juta sampah plastik menyebabkan ancaman terhadap kehidupan laut.
● Terdapat sejumlah cadangan minyak yang menghasilkan plastik baru. Proses pemurnian dan pengeboran mencakup area tersebut dan jauh lebih berbahaya dibandingkan menanam bambu di ladang.
● Dengan penggunaan, seperti minyak, sejumlah besar energi dan bahan kimia diproduksi untuk pengembangan berbagai varian plastik. Kantong plastik ini berbahaya bagi lingkungan dan menimbulkan dampak buruk pada kehidupan sehari-hari.
Ketika ditanya apakah bambu merupakan alternatif yang lebih baik, ada alasannya. Lihat sekeliling, dimana-mana ada plastik. Banyak rumah tangga yang bisa diubah atau ditukar dengan bambu. Berikut beberapa produk yang dapat dengan mudah digunakan sebagai alternatif –
Sikat Gigi Bambu
Daripada menggunakan gelas atau sendok plastik, peralatan makan sekali pakai dari bambu adalah bahan yang saling menguntungkan. Peralatan makan plastik adalah produk sekali pakai dan tidak dapat didaur ulang. Di sisi lain, peralatan makan berbahan bambu bersifat anti bakteri dan dapat digunakan kembali. Ini adalah pilihan yang lebih baik daripada gelas plastik atau set peralatan makan.
Sikat Gigi Bambu
Dokter gigi menyarankan untuk mengganti sikat gigi setiap 3 hingga 4 bulan sekali. Dengan penggunaan sikat gigi plastik, banyak sekali sampah plastik yang terkumpul sehingga tidak membuka jalan bagi pengelolaan sampah. Portal online menjual satu set sikat gigi bambu yang merupakan berkah tersembunyi. Alami, sehat dan memberikan kontribusi luar biasa terhadap lingkungan.
Sedotan Minum
Banyak restoran yang melarang penggunaan sedotan plastik. Sebaliknya, seseorang dapat membawa sedotan bambu yang dapat digunakan kembali yang merupakan produk alami dan tidak menimbulkan ancaman terhadap lingkungan. Daripada menyimpan plastik sekali pakai tanpa henti dan mengotori lingkungan, penggunaan produk alami mempengaruhi metode alternatif.
Ada banyak penggunaan bambu sebagai alternatif pengganti plastik. Sekali lagi, perubahan dimulai dari rumah. Kita harus mengambil inisiatif untuk memberikan contoh bagi masa depan yang lebih ramah lingkungan. Dengan penggunaan barang-barang alami dan ramah lingkungan, dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali.